Awal kali penasaran dengan organisasi ini, pas waktu itu mbak laras ke kelas ku aku mulai tertarik, terus ngajak temen kelas yang kebetulan dekat sama aku untuk coba coba ikut LK (latihan kepemimpinan) tahap awal. Beberapa hari berfikir gimana, jadi ikut daftar nggak yaaa, terus sesekali tanya ke temen itu, ternyata kebetulan LK 1 ini barengan sama kegiatannya IPPNU dan dia daftar, akhirnya dia bilang “kamu aja zi yang ikut, gak papa ada fadhiyah. Daftar o”, dari situlah aku mulai kontak mbak laras untuk daftar LK 1 ini.
Nah,
di LK 1 ini sedikit demi sedikit rasa penasaran ku mulai hilang dengan adanya
pemaparan materi mengenai HMI. Aku mulai tau organisasi HMI itu apa, asal mula
berdirinya HMI, HMI termasuk Muhammadiyah atau NU, dll. Kerena sempat aku
tergoyah untuk jadi daftar atau tidak, karena ada temen yang bilang kalau HMI
ini organisasi yang “keras, mengajak yang nggak benar, keluar dari ajaran
islam, dll”, alhamdulillahnya teman deketku itu memotivasi untuk nggak dengerin
apa yang udah temen ku bilang tentang HMI, yang intinya aku disururh tetep
lanjut buat daftar jangan tergoyahkan yakin kalau HMI itu nggak kayak gitu,
kalaupun kayak gitu yaa tinggl keluar aja, nggak usah ikut lagi.
Nah setelah LK 1 aku bisa menjelaskan ke
temen temen kalau HMI itu bukan Muhammadiyah juga bukan NU, apalagi HTI, atau
apalah itu. HMI ini campur, netral, menerima perbedaan dan mengambil yang
positifnya, intinya HMI itu nggak akan keluar dari ajaran islam. Anggota HMI
ini juga ada yang orang Muhammadiyah, NU, tapi bagusnya disini kita menerima
bukan malah membanggakan hanya golongannya saja.
Kalau pribadi dari garis keturunan aku
ini NU, tapi aku ini pernah belajar di semua, pernah belajar di Muhammadiyah,
di Hidayatullah, di HTI pun aku juga pernah, tapi disitu membuat aku bisa
toleransi dan mengerti, semua punya ciri tersendiri. Aku paling nggak suka
kalau sudah berselisih hanya karena beda golongan dan saling membanggakan
golongannya, dan di HMI ini aku dapat itu semua, bisa toleransi dengan cara
mendiskusikannya.
Walau temen temen kelas ada beberapa yang
masih sering bilang kalau aku ini ikut golongan Muhammadiyah hanya karena ikut
HMI, dalam hati aku selalu tertawa ketika ada yang bilang seperti itu. Pesan
ayah Cuma satu ke aku “selama itu baik dan tidak pernah keluar dari ajaran
islam mbak nuzi ikuti, semoga bisa menjadi salah satu tombaknya mbak nuzi buat
bermasyarakat”.
Bangga sekali aku jadi kader HMI, karena
selalu mengupgrade setiap minggunya dengan adanya kajian, dan disinilah wadah
untuk mempersatukan pemikiran antar golongan. Semoga HMI selalu jadi keluarga
ku, dalam hal memotivasi untuk selalu menambah wawasan islam, dll. Harapan ku
buat HMI, selalu tingkatkan kualitas kadernya, jangan pernah bosan untuk
mengingatkan adek adek kadernya ini, kayak aku, hehe, yang sabar, ini pesan
untuk kanda dinda ku yang tercinta, hehe. Harapan lain, semoga kanda hilman dan
semua pengurus bisa semaksimal mungkin untuk tetap menghidupkan HMI ini,
semangat selalu, semangat seperti semangatnya cak Opes waktu itu.
Nama
: Husnuzia Najmatul F.